FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea
FI/1200/48 - 
Panorama Nederlands Nieuw-Guinea

Panorama Nederlands Nieuw-Guinea

Panorama Nieuw Guinea Belanda
Objectcode
FI/1200/48
Kumpulan tiga kronik film liputan Nieuw Guinea yang menonjolkan: 1. Kegiatan ekspedisi pemberantasan penyakit frambusia di bawah pimpinan Dr. Visser; 2. Kegiatan patroli dinas pemerintahan sipil di wilayah Baliem 3. Proses pemungutan suara untuk Dewan Nieuw Guinea
Contents
1. Kronik film 12: Sebuah film dokumenter untuk penonton bioskop di Negeri Belanda tentang tata cara kehidupan Nieuw Guinea Belanda. Film ini meliputi perjalanan sebuah ekpedisi medis ke hutan rimba pedalaman di daerah pesisir pulau bagian barat-daya dengan tujuan memvaksinasi suku-suku Papua setempat terhadap penyakit frambusia. Suku-suku Papua di daerah pedalaman belum beradab dan masih sangat primitif. Di dalam rombongan ekspedisi ada juga seorang misionaris. Dengan kapal perahu rombongan menyusuri sungai sampai di sebuah perkampongan dimana mereka berhasil membujuk seluruh penduduk desa untuk divaksinasi dengan obat penisilin. Film ini menampilkan juga tata-cara kehidupan sehari-hari penduduk setempat. 2. Kronik Film Nieuw Guinea 15. Seorang kontrolir berseragam dari dinas pemerintahan daerah bersama anggota-anggota timnya terlihat naik kapal perahu bermotor lalu berlayar di sungai yang lebar. Mereka melewati sekelompok orang Papua di atas sebuah rakit dan tidak lama kemudian meminggirkan perahu ke tepi sungai. 06.29 Sebuah desa di lereng bukit yang didaki para anggota tim. 06.48 Suatu deretan rumah-rumah gubuk panjang beratap lalang yang dibangun di atas dataran tinggi. 06.51 Tuan kontrolir menyalami seorang kepala dan mengobrol dengannya dibantu seorang juru bahasa. 06.59 Seorang perawat lelaki asal Papua sedang memeriksa telapak kaki seorang pasien. Setelah mensterilkan permukaan pantat sebelah kiri si pasien, si perawat memberinya suntikan. si perawat kemudian memasang plester di bagian bawah kaki kiri si pasien. 07.18 Tuan kontrolir duduk bersandar pada dinding rumah gubuk dan berbicara dengan kepala-kepala suku tentang masalah-masalah setempat. 07.29 Seekor anak babi dibunuh, percikan api keluar dari seikat jerami yang digunakan untuk membuat api kayu. 07.43 Babi-babi yang dibunuh dibakar di atas api untuk menghanguskan rambutnya. permukaan kulit babi kemudian dibersihkan dengan kuku jari dan ditoreh dengan pisau bambu. 08.00 Dedaunan diangkat dan dibawa ke lubang pemanggang, sedangkan batu-batu besar diletakkan di atas api. dedaunan disebarkan di atas dasar sebuah lubang dangkal, batu-batu yang panas kemudian diangkat dengan tombak bergigi atau dengan alat pikul terbuat dari tali akar dan diletakkan di atas batu. Di atasnya kemudian ditaruh lapisan kentang, diselingi lapisan dedaunan, batu-batu, sayuran dan paling akhirnya daging. Lubang diperciki air dan ditutupi daun-daun tumbuhan tanah yang dibengkokkan dan diiikat. 08.49 Seorang dukun memberitahukan penyebabnya upacara. 08.57 Tuan kontrolir dan para kepala suku duduk bersama dekat lubang sambil menanti hidangan makanan. 09.05 Tuan kontrolir menyerahkan rumah kerang besar kepada si kepala suku dan sebilau pisau berburu kepada seorang kepala suku lain sebagai tanda terima kasih atas keramahan mereka. Pada akhirnya diberi kepada semua tembakau lokal. 09.22 Tuan kontrolir duduk di antara kepala-kepala suku menyantap hidangan makanan. 09.30 Dari dekat dua wanita pakai noken (tas tali) disambut dua orang penginjil bersama anak nya dengan sapaan tradisional menyentuh buku jari. 09.45 Kedua penginjil mengunjungi seorang penghuni gubuk untuk beli kayu. Untuk menjelaskan itu mereka menunjukkan kapak dan batang pohon. 10.09 Dua penduduk Papua menebang sebuah pohon kecil setinggi dada yang langsung dibelah menjadi potongan-potongan kayu siap pakai. 10.25 Bilah-bilah kayu dengan tongkat-tongkat kayu dijepit dan dibengkokkan ke dalam retakan bilah untuk mempertahankan tekanan di dalam kayu guna mempermudah proses pembelahan. 10.41 Seorang penginjil membayar harga yang diminta dalam bentuk kerang. 10.52 Para penginjil dengan anak di atas bahu ayahnya melanjutkan perjalanan. Di tengah jalan mereka menyapa seorang penduduk desa yang lewat. Anak lantas berpindah tempat ke bahu orang itu lalu mereka bersama-sama turun menuju ke dua rumah gubuk. 11.21 Jalan yang lurus panjang menuju pos penginjilan dimana seorang penginjil yang lebih muda sedang mengajari seorang Papua naik sepeda. 11.46 Seorang penginjil senior menyuruh seorang Papua lebih tua lalu seorang Papua lebih muda mengucapkan suatu kata dalam bahasa aslinya disaksikan sejumlah Papua calon guru asal daerah pantai. 3. Kronik Film Nieuw Guinea 21: Gedung Dewan Nieuw Guinea. Plakat yang tertulis dalam Bahasa Indonesia berisi susunan dewan dan poster berisi pengumuman tentang pemilihan umum ditempeli kertas setruk berisi panggilan untuk memberi suara. Plakat-plakat pemilihan umum dengan papan-papan serta spanduk-spanduk. 03.40 Buah-buahan terpajangkan di sepanjang jalan. Seorang wanita membayar seorang penjual. Pasar mini dengan seorang gadis di bawah payung. 03.55 Seorang wanita pendukung calon Mori berjalan sambil menyandang papan pemilihan sedangkan dari arah lawan datang sekelompok pendukung calon Tn. De Rijke. 04.12 Papan petunjuk memberi suara bagi calon yang sama dengan papan terpisah khusus bagi calon Mori terpasang dekat tempat pemungutan suara no. 6 dimana para pemiilih telah berdatangan. 04.29 Ketua biro pemungutan suara duduk di beranda mengumpulkan surat panggilan dari kaum pemilih, lalu diverifikasi namanya oleh dua petugas, kepada si pemilih diserahkan surat suara yang dia bawa ke dalam bilik suara yang disekat dengan tirai. 04.45. Daftar nama calon tersemat pada tirai. 05.07 Seorang pemilih wanita keluar dari bilik suara dan memasukkan surat suaranya ke dalam kotak suara terbuat dari kayu. 05.17 Ketua mengundang dan mengatur para pemilih masuk ke bilik suara. Seorang wanita bangsa Eropa memasukkan kertas suaranya ke dalam kotak diikuti pemilih-pemilih lain, yaitu penduduk asli , bangsa Eropa, wanita Papua dan wanita Belanda yang bertubuh kekar. 05.45 Segel pengunci kotak suara dicopot dan diserahkan kepada ketua dewan pemilihan. Seorang pejabat membuka kotak suara dan mengosongkan seluruh isinya di atas meja di depan muka ketua disaksikan oleh hadirin di ruangan yang semuanya orang Papua. (sumber: www.beeldengeluid.nl)
Judul
Nieuw-Guinea Kroniek
Tahun
1958

Technical detail

Film type
Film penerangan
Warna
Suara commentator
Berbagai bahasa-bahasa

Thesaurus terms

Cultural
Cultural origin » Papua
Geographic
Geographical term » Papua » Division South New-Guinea » Subdivision Mappi
Geographical term » Papua » Division Hollandia » Explorationressort Eastern Highlands » Baliem
Geographical term » Papua » Division Hollandia » Subdivision Hollandia » Hollandia
Geographical term » Papua » Division South New-Guinea » Subdivision Asmat » Casuarine Coast

References

Bibliographic reference
van Amelsvoort, V.F.P.M., Early intrduction of integrated rural health into a primitive society. 1964. pp. 80,81
Tautan-tautan
http://www.beeldengeluid.nl