Celemek terdiri dari manik-manik berwarna kuning, hitam, merah,hijau dan putih yang diuntai pada tali terbuat dari serat kulit kayu dan berujung lancip. Kedua sisi miring celemek dihiasi dengan jumbai-jumbai terbuat dari setruk-setruk katun merah. Untaian manik-manik membentuk pola geometris, di tengah digambarkan dua binatang, mungkin binatang kumbang.

Pipa terbuat dari kayu berwarna merah kecokelatan, mungkin dipernis. Bagian bawahnya berbentuk lancip dan berhiasan ukiran bermotif lingkar-lingkaran

Obor terbuat dari kayu berwarna muda, sebagiannya berukiran lubang-lubang kecil (ajour). Obor dipegang dengan tangan pada malam hari untuk penerangan. Mungkin dibuat untuk upacara.

Korwar terbuat dari kayu berwarna tua yang dipoles. Sosok seorang nenek moyang kelihatan duduk sambil memegang ketat sebuah tongkat dengan kedua tangannya. Di atas kepalanya terdapat benda ukiran menyerupai tutupan kepala. Semua anggota badan maupun tongkat dihiasi ukiran bermotif.

Rok untuk wanita. Rok terdiri dari sebuah tali yang dipasangkan melingkari pinggang, disamping sejumlah tali-talian lain terbuat dari bahan serupa.

Rok untuk wanita, mungkin dikenakan pada upacara. Bagian atasnya terdiri dari sebuah ikat lebar dari tali serat berwarna kombinasi muda dan tua yang dirajut dengan dua teknik berbeda. Pada ikat tersebut tersambung serat-serat daun palem dan sejumlah tali-talian kecil yang diputar-putar.

Gendang terbuat dari kayu berwarna merah kecokelatan berbentuk jam pasir dengan hiasan ukiran bermotif geometris dan diwarnai dengan zat warna hitam dan putih. Bagian tengah gendang bebas hiasan. Tutupan gendang terbuat dari kulit biawak.

Tombak terbuat dari kayu merah kecokelatan, yang digunakan pada upacara dan acara tarian. Ujung kedua tombak dililiti dengan rotan dan salah satunya dipasangi pengait-pengait. Bagian tengah tombak yang berbentuk dayung sebagiannya berukiran lobang-lobang kecil (ajour).

Gendang berbentuk jam pasir terbuat dari kayu berwarna hitam. Bagian pegangan gendang dibentuk ukiran sosok manusia yang seakan-akan memeluk gendang dengan semua anggota badannya. Kepala manusia tidak ada. Semua anggota badan manusia tersebut dihiasi dengan ukir-ukiran bermotif. Oleh si penderma pernah dipasang ulang kulit baru dari kulit lembut dan di berbagai tempat lain dipasang anyaman tali rafia.

Seperangkat terdiri dari enam anak panah terbuat dari bambu. Tiga panah mempunyai mata bambu yang diikat ke tangkai panah dengan rotan. Ketiga panah yang lain memiliki mata berukiran kayu dengan pengait-pengait kecil. Mata-mata ini juga dikaitkan ke tangkainya dengan rotan.