Jas hujan terbuat dari carik-carikan daun pandanus.

Delapan anak panah terbuat dari bambu dengan ujung terbuat dari kayu.

Tempat rabuk api. Tabung berisi kawul, bahan yang digunakan untuk membuat api.

Tempat rabuk api. Hiasan pada sisi yang terbuka berukiran motif silang. Tabung berisi bahan kawul untuk membuat api.

Pipa terbuat dari kayu licin yang mungkin dipernis. Pipa ini dilengkapi figur-figur geometris hasil pahatan dan ukiran. Pembuatan diperkirakan untuk dipakai kaum lelaki.

Ikat kepala dari kain merah dilengkapi benda hiasan berupa kerang bundar yang diberi ukir-ukiran berbentuk lingkaran. Pemilik aslinya sudah sering terlihat memakai hiasan tersebut. Pembelian pada tahun 1962. Kerang bundar yang diasah sampai rata dan digunakan sebagai hiasan kepala saat berperang. (lihat gambar di Miedema 984:283)

Kotak kabila bersegi empat terbuat dari anyaman carikan dedaunan lengkap dengan tutup dan pegangan. Semua sisi kotak dihiasi dengan pola anyaman berliku-liku berwarna cokelat. Di atas penutup kotak terdapat hiasan terbuat dari carikan daun berwarna merah, biru dan kuning. Pembelian tanggal 1962.

Kotak (kabila) berbentuk bundar terbuat dari anyaman carikan dedaunan yang dikelilingi hiasan motif dari beragam bentuk dan warna dasar. Kotak (kabila) dilengkapi pegangan dan tutup. Pemilik asli mendapatkannya pada acara pelelangan yang diselenggarakan Misi di Pasar Putih.

Parang yang mungkin dibuat khusus untuk upacara. Gagang yang berukiran dilengkapi sebuah labu terbuat dari bulu kasuari. Mata parang yang melebar ke atas terbuat dari logam. Pembelian tanggal 1961.

Hasil kerajinan ukiran kayu merah yang menggambarkan dua figur manusia bertumpukan satu di atas yang lain. Kedua figur manusia terlihat memegang kuat-kuat sebuah tongkat pakai tangan mereka.